Jumat, 05 Desember 2014

ANALISIS ILMIAH (MENULIS)




ANALISIS KARYA ILMIAH
“TENGGELAMNYA KAPAL SELAM NAZI JERMAN”

Laporan Dibuat untuk Memenuhi
Tugas pada Mata Kuliah
Menulis

Disusun Oleh:

Hindra Setiawan                                                 201221500181





FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
Bila fakta disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara lmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah sedangkan bilamana fakta yang disajikan bersifat subjektif dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan tidak ditulis secara ilmiah maka karya tulis tersbut adalah non ilmiah
Artikel adalah sebuah karya ilmiah yang berbentuk kalimat fakta yang berbentuk karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat mendidik, meyakinkan, dan menghibur. Berikut adalah analisis karya ilmiah yang diambil dalam artikel berjudul “Bangkai Kapal Selam Nazi Jerman Ditemukan di Laut Jawa” dari situs terkemuka yaitu Republika Online.
Berikut ini adalah kajian yang akan di analisis dalam makalah ini yaitu Tokoh atau    (Orang yang terdapat dalam cerita), Latar (tempat atau waktu kejadian), Tema (Ide cerita), Alur (rangkaian perjalanan cerita),  Situasi (keadaan, kondisi, atau perasaan seseorang), Deskripsi (gambaran), Narasi (kejadian dalam satu urutan waktu), Eksposisi (uraian), dan Argumentasi (opini atau pendapat).
Dalam karangan karya ilmiah ini saya mengambil artikel dengan jenis artikel Eksploratif yaitu artikel atau tulisan yang berisi ungkapan-ungkapan dari fakta-fakta menurut sudut pandang penulis.

B.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di temukan beberapa masalah yaitu:
1.     Apa saja unsur intrinsik dalam artikel tersebut?
2.     Apa saja paragraf Deskripsi (gambaran) dalam artikel tersebut?
3.     Apa contoh dari Narasi (kejadian dalam satu urutan waktu)?
4.     Apa contoh dari Eksposisi (uraian) dan Argumentasi (opini atau pendapat)?
C.      Tujuan 
1)    Menjelaskan unsur intrinsik dalam artikel tersebut
2)    Mengetahui paragraf Deskripsi (gambaran) dalam artikel tersebut
3)    Mengetahui contoh Narasi
4)    Memahami contoh dari Eksposisi dan Argumentasi


BAB II
PEMBAHASAN

A.    TOKOH / NAMA (dalam artikel)
Yaitu Pemain yang ada pada cerita atau pelaku dalam suatu cerita

No.
Tokoh
Bukti Pendukung
1.
Arkeolog
Arkeolog Indonesia mendapat temuan yang mengejutkan. . Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman dari masa Perang Dunia II.
2.
Bambang Budi Utomo
Ketua Tim Penelitian Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas), Bambang Budi Utomo , pada ROL mengatakan, peneliti sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal. Di penelitian awal ini, mereka mengambil sejumlah sampel artefak dari dalam bangkai kapal selam itu.
3.
Jaeger dan Rieber
Selain gambar bendera Nazi, di piring tersebut juga tertuliskan  produsennya yaitu Jaeger  & Co dan Rieber Mitterteich. Di bawah gambar swastika itu tertera tahun yang diduga pembuatannya yaitu 1939 dan 1941. Dari penelusuran literatur, Jaeger dan Rieber memang pemasok peralatan makan untuk tentara Jerman.
4.
Peneliti
Lambang ini ditemukan di bagian dasar piring makan. Peneliti mengambil sampel piring makan dan piring kecil dari ruang di dalam bangkai kapal selam itu.
5.
Tiga tim selam
Ada tiga tim selam yang bergantian meneliti ke dalam kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman di kawasan Karimun Jawa, Indonesia. Penerjunan tiga tim itu karena masing-masing penyelam, untuk alasan keamanan dan kesehatan, hanya boleh sekitar 30 menit di dalam laut. Penyelam bersangkutan baru boleh masuk meneliti lagi setelah tiga jam.
6.
Publik (masyarakat)
Penemuan bangkai kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman di kawasan Karimun Jawa cukup mengejutkan publik.
7.
Kru kapal
Apalagi di dalam bangkai kapal selam itu masih terdapat artefak penting dan kerangka yang diduga kru kapal itu.
8.
Shinatria Adhityatama
Shinatria Adhityatama adalah satu arkeolog muda yang beruntung mendapat kesempatan menyelam masuk ke dalam bangkai kapal tersebut.
9.
Tim penyelam
Tim penyelam menyusuri ruang demi ruang di dalam kapal. Sebelumnya mereka turun dari permukaan laut menggunakan bantuan tali yang diikatkan di kapal utama dan bangkai kapal selam.

B.    Latar atau Tempat
Yaitu Lokasi dimana para pelaku cerita terlibat dalam sebuah kejadian. Latar (setting) sangat berguna karena sebagai penggerak cerita.

No.
Latar
Bukti Pendukung
1.
Laut Jawa
Arkeolog Indonesia mendapat temuan yang mengejutkan. Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman dari masa Perang Dunia II.

2.
kawasan utara-timur Kepulauan Karimun Jawa
Penemuan kapal selam Jerman ini untuk pertama kalinya di Indonesia. Arkeolog dari sejumlah instansi melakukan penelitian selama sepuluh hari di kawasan utara-timur Kepulauan Karimun Jawa. Penelitian berlangsung sejak 4 November.
3.
Dalam bangkai kapal
Ketua Tim Penelitian Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas), Bambang Budi Utomo, pada ROL mengatakan, peneliti sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal. Di penelitian awal ini, mereka mengambil sejumlah sampel artefak dari dalam bangkai kapal selam itu.
4.
Laboratorium Pusarnas di Pejaten, Jakarta Selatan
Beberapa temuan tersebut seperti teropong, alat selam, sol sepatu, piring, gelas. Temuan kini berada di laboratorium Pusarnas di Pejaten, Jakarta Selatan. "Ini temuan termasuk yang paling bagus dalam penelitian arkeologi bawah air Indonesia," kata Bambang, Senin (18/11).
5.
Ruang demi ruang di dalam kapal
Tim penyelam menyusuri ruang demi ruang di dalam kapal. Sebelumnya mereka turun dari permukaan laut menggunakan bantuan tali yang diikatkan di kapal utama dan bangkai kapal selam.
6.
Di ruang kontrol
Bekas torpedo yang menenggelamkan kapal berada di ruang kontrol. Di ruang ini juga terlihat bekas terbakar. Antara ruang torpedo, ruang kru, dan ruang radio dihubungkan pintu lubang berdiameter sekitar satu meter.
7.
Pangkalan di Pulau Penang Malaysia, di Jakarta, bahkan di Surabaya
Jerman menyiagakan armada kapal selamnya di Asia Tenggara untuk memotong pasokan logistik dari Eropa ke Australia. "Tapi apa sejauh itu? Kita juga mendapat data bahwa Jerman ternyata punya 'pangkalan' di Pulau Penang Malaysia, di Jakarta, bahkan di Surabaya," kata Bambang.

C.    Tema
Yaitu Ide cerita yang dimana tema menyangkut keseluruhan isi cerita dan dapat diperoleh dengan membaca keseluruhan dari cerita. Tema yang diangkat dari artikel tersebut adalah Bangkai Kapal Selam Nazi Jerman, ini didukung oleh kalimat dalam artikel yaitu “




No.
Bukti pendukung
1.
Arkeolog Indonesia mendapat temuan yang mengejutkan. Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman dari masaPerangDuniaII”.

D.    Alur
Yaitu Bagian rangkaian perjalanan cerita yang tak tampak, alur tersembunyi dibalik jalan cerita, Jalan cerita dikuatkan dengan adanya alur.Alur yang digunakan dalam artikel ini adalah alur mundur dimana artikel ini menceritakan tenggelamnya kapal nazi di kawasan utara-timur Kepulauan Karimun Jawa yang tenggelam pada tahun 1944 dan 1945.

No.
Bukti Pendukung
1.
Selain gambar bendera Nazi, di piring tersebut juga tertuliskan  produsennya yaitu Jaeger  & Co dan Rieber Mitterteich. Di bawah gambar swastika itu tertera tahun yang diduga pembuatannya yaitu 1939 dan 1941. Dari penelusuran literatur, Jaeger dan Rieber memang pemasok peralatan makan untuk tentara Jerman.
2.
Data yang diakses dari UBoat Archive dan UBoat misalnya menegaskan kapal selam U-168 tenggelam pada 1944, sementara kapal U-183 tenggelam pada 1945. "Kapal U-168, kami menduga ini yang kami temukan, tenggelam pada 6 Oktober 1944," kata Bambang,

E.    Situasi
Yaitu keadaan, kondisi, atau perasaan seseorang dalam artikel tersebut.

No.
Situasi
Bukti pendukung
1.
Perbedaan arus laut
Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi.
2.
Gelap
Shinat harus berjuang menembus pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni dasar laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100 persen jelas.

F.    Deskripsi
Yaitu gambaran mengenai sesuatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis
CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI
1.     Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll
2.     )Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek


No.
Bukti pendukung
1.
Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman dari masa Perang Dunia II.
2.
Beberapa temuan tersebut seperti teropong, alat selam, sol sepatu, piring, gelas. Temuan kini berada di laboratorium Pusarnas di Pejaten, Jakarta Selatan.
3.
Namun dari artefak yang diambil jadi sampel, beberapa menunjukkan ciri-ciri Nazi Jerman. Ciri itu adalah lambang burung yang sedang mencengkeram simbol swastika khas Nazi.
4.
Lambang ini ditemukan di bagian dasar piring makan.
5.
Selain gambar bendera Nazi, di piring tersebut juga tertuliskan  produsennya yaitu Jaeger  & Co dan Rieber Mitterteich
6.
Apalagi di dalam bangkai kapal selam itu masih terdapat artefak penting dan kerangka yang diduga kru kapal itu.
7.
Kapal selam Jerman tersebut tenggelam karena kena torpedo dari armada sekutu yang sudah menunggu mereka di Laut Jawa
8.
Kepada ROL, Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi.
9.
Shinat mengatakan sedikitnya ada empat ruang di dalam bangkai kapal itu. Ruang tersebut adalah ruang torpedo, ruang kru kapal, ruang radio, dan ruang kontrol. Keadaan di seluruh ruang porak poranda. Benda-benda sudah tertutup lumpur dan endapan lainnya berwarna cokelat.
10.
"Sempat kaget juga, ketika saya ingin mengambil satu artefak, artefak itu tersangkut sesuatu. Saya paksa sedikit, ternyata artefaknya menempel pada tulang tangan,"
11.
Data yang diakses dari UBoat Archive dan UBoat misalnya menegaskan kapal selam U-168 tenggelam pada 1944, sementara kapal U-183 tenggelam pada 1945.
12.
Dari data misi kapal UBoat, sambung Bambang, memang tercantum armada kapal selam Jerman sempat mondar-mandir di perairan Laut Jawa, Laut Australia, dan Samudera Hindia.
13.
Kita juga mendapat data bahwa Jerman ternyata punya 'pangkalan' di Pulau Penang Malaysia, di Jakarta, bahkan di Surabaya," kata Bambang.

G.    Narasi
Yaitu secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu . di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Paragraf narasi adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
Ciri-ciri paragraf narasi
1.     Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
2.     Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
3.     Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)



No.
Bukti pendukung
1.
Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi. Shinat harus berjuang menembus pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni dasar laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100 persen jelas.
2.
Shinatria Adhityatama adalah satu arkeolog muda yang beruntung mendapat kesempatan menyelam masuk ke dalam bangkai kapal tersebut.

H.    Eksposisi
Yaitu karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian dapat dilengkapi dengan grafik, gambar, atau statistik.
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang
      CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSISI
1.     bersifat nonfiksi/ilmiah
2.     bertujuan menjelaskan/memaparkan
3.     berdasarkan fakta
4.     tidak bermaksud mempengaruhi



No.
Bukti Pendukung
1.
Penemuan kapal selam Jerman ini untuk pertama kalinya di Indonesia. Arkeolog dari sejumlah instansi melakukan penelitian selama sepuluh hari di kawasan utara-timur Kepulauan Karimun Jawa. Penelitian berlangsung sejak 4 November.
2.
Tim peneliti mengambil sejumlah sampel artefak dari bangkai kapal selam Jerman itu. Artefak itu seperti piring makan dan piring kecil, cangkir, kacamata, teropong, sol sepatu, aki, alat selam. Saat ini artefak sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium Pusat Arkeologi Nasional, Pejaten, Jakarta.

I.    Argumentasi
Yaitu karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta sebagai bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penambah kebenaran opini tersebut. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca
Ciri-ciri paragraf argumentasi
1.   bersifat nonfiksi /ilmiah
2.  bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
3.   dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
4.   ditutup dengan kesimpulan


No.
Bukti pendukung
1.
Ketua Tim Penelitian Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas), Bambang Budi Utomo, pada ROL mengatakan, peneliti sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal.
2.
Beberapa temuan tersebut seperti teropong, alat selam, sol sepatu, piring, gelas. Temuan kini berada di laboratorium Pusarnas di Pejaten, Jakarta Selatan. "Ini temuan termasuk yang paling bagus dalam penelitian arkeologi bawah air Indonesia," kata Bambang, Senin (18/11).
3.
Kepada ROL, Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi. Shinat harus berjuang menembus pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni dasar laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100 persen jelas.
4.
Shinat mengatakan sedikitnya ada empat ruang di dalam bangkai kapal itu. Ruang tersebut adalah ruang torpedo, ruang kru kapal, ruang radio, dan ruang kontrol. Keadaan di seluruh ruang porak poranda. Benda-benda sudah tertutup lumpur dan endapan lainnya berwarna cokelat.
5.
Tim peneliti mengambil sejumlah sampel artefak dari bangkai kapal selam Jerman itu. Artefak itu seperti piring makan dan piring kecil, cangkir, kacamata, teropong, sol sepatu, aki, alat selam. Saat ini artefak sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium Pusat Arkeologi Nasional, Pejaten, Jakarta.
6.
Jerman menyiagakan armada kapal selamnya di Asia Tenggara untuk memotong pasokan logistik dari Eropa ke Australia. "Tapi apa sejauh itu? Kita juga mendapat data bahwa Jerman ternyata punya 'pangkalan' di Pulau Penang Malaysia, di Jakarta, bahkan di Surabaya," kata Bambang.

BAB III
PENUTUP
Simpulan:
Dalam karya ilmiah di atas dapat disimpulkan bahwa artikel “Tenggelamnya Kapal Nazi” memiliki hasil analisis yang mumpuni semisalnya saja dalam unsur intrinsik seperti halnya tokoh atau subjek, latar, tema, alur, dan situasi dalam artikel tersebut banyak sekali terdapat subjek diantaranya Arkeolog, Bambang Budi Utomo, Peneliti, Publik (masyarakat), Shinatria Adhityatama dan lain-lain.
Sementara dalam analisis latar terdapat tujuh latar atau tempat dalam artikel ini yaitu Laut Jawa, kawasan utara-timur Kepulauan Karimun Jawa, Dalam bangkai kapal, Laboratorium Pusarnas di Pejaten Jakarta Selatan, Ruang demi ruang di dalam kapal, Di ruang control, dan Pangkalan di Pulau Penang Malaysia, di Jakarta, bahkan di Surabaya
Tema atau Ide cerita yang dimana tema menyangkut keseluruhan isi cerita bukti yang didukung adalah “Arkeolog Indonesia mendapat temuan yang mengejutkan. Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman dari masaPerangDuniaII”. Dalam paragraf ini jelas sekali tema yang di angkat adalah “ditemukannya kapal nazi yang tenggelam di laut jawa”.
Pada alur menceritakan alur mundur dimana ia menceritakan tenggelamnya kapal nazi pada tahun 1944 dan baru ditemukan sekarang berikut bukti pendukungnya “Data yang diakses dari UBoat Archive dan UBoat misalnya menegaskan kapal selam U-168 tenggelam pada 1944, sementara kapal U-183 tenggelam pada 1945. "Kapal U-168, kami menduga ini yang kami temukan, tenggelam pada 6 Oktober 1944," kata Bambang”, sedangkan pada analisis situasi hanya terdapat dua yaitu perbedaan arus laut, dan gelap.
Pada analisis paragraf deskripsi terdapat banyak bukti pendukung namun diantaranya ialah “Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman dari masa Perang Dunia II.
Pada analisis paragraf narasi diharuskan memiliki tokoh, tempat, waktu dan suasana yang diceritakan ini terdapat pada kalimat “Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi. Shinat harus berjuang menembus pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni dasar laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100 persen jelas.
Pada analisis paragraf eksposisi analisis ini harus menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang bukti pendukungnya adalah “Penemuan kapal selam Jerman ini untuk pertama kalinya di Indonesia. Arkeolog dari sejumlah instansi melakukan penelitian selama sepuluh hari di kawasan utara-timur Kepulauan Karimun Jawa. Penelitian berlangsung sejak 4 November” dan “Tim peneliti mengambil sejumlah sampel artefak dari bangkai kapal selam Jerman itu. Artefak itu seperti piring makan dan piring kecil, cangkir, kacamata, teropong, sol sepatu, aki, alat selam. Saat ini artefak sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium Pusat Arkeologi Nasional, Pejaten, Jakarta.
Pada analisis paragraf argumentasi juga terdapat banyak salah satu di antaranya “Ketua Tim Penelitian Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas), Bambang Budi Utomo, pada ROL mengatakan, peneliti sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal”.
DAFTAR PUSTAKA
http//:id.wikipedia.org/wiki/artikel
http//:id.wikipedia.org/wiki/unsur_intrinsik
http//:m.republika.co.id/tenggelamnya-kapal-nazi-jerman
http//:jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/11/jenis-jenis-paragraf/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar