ANALISIS
KARYA ILMIAH
“TENGGELAMNYA
KAPAL SELAM NAZI JERMAN”
Laporan Dibuat untuk Memenuhi
Tugas pada
Mata Kuliah
Menulis
Disusun Oleh:
Hindra Setiawan 201221500181
FAKULTAS
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
Bila fakta disajikan berupa
fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis
secara lmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah maka karya tulis tersebut
dapat dikategorikan karya ilmiah sedangkan bilamana fakta yang disajikan
bersifat subjektif dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan tidak ditulis
secara ilmiah maka karya tulis tersbut adalah non ilmiah
Artikel adalah sebuah karya
ilmiah yang berbentuk kalimat fakta yang berbentuk karangan faktual secara
lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui
koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang
dapat mendidik, meyakinkan, dan menghibur. Berikut adalah analisis karya ilmiah
yang diambil dalam artikel berjudul “Bangkai Kapal Selam
Nazi Jerman Ditemukan di Laut Jawa”
dari situs terkemuka yaitu Republika Online.
Berikut ini adalah
kajian yang akan di analisis dalam makalah ini yaitu Tokoh
atau (Orang yang terdapat dalam
cerita), Latar (tempat atau waktu kejadian),
Tema (Ide cerita), Alur (rangkaian perjalanan cerita), Situasi (keadaan, kondisi, atau
perasaan seseorang), Deskripsi (gambaran), Narasi (kejadian dalam satu urutan
waktu), Eksposisi (uraian), dan Argumentasi (opini atau pendapat).
Dalam karangan karya ilmiah
ini saya mengambil artikel dengan jenis artikel Eksploratif yaitu artikel atau
tulisan yang berisi ungkapan-ungkapan dari fakta-fakta menurut sudut pandang
penulis.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut
di temukan beberapa masalah yaitu:
1. Apa
saja unsur intrinsik dalam artikel tersebut?
2. Apa saja paragraf
Deskripsi (gambaran) dalam artikel tersebut?
3. Apa
contoh dari Narasi (kejadian dalam satu urutan waktu)?
4. Apa
contoh dari Eksposisi (uraian) dan Argumentasi (opini atau pendapat)?
C.
Tujuan
1)
Menjelaskan unsur intrinsik
dalam artikel tersebut
2)
Mengetahui paragraf
Deskripsi (gambaran) dalam artikel tersebut
3)
Mengetahui contoh Narasi
4)
Memahami contoh dari Eksposisi
dan Argumentasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TOKOH / NAMA (dalam artikel)
Yaitu Pemain yang ada pada cerita atau pelaku dalam suatu cerita
No.
|
Tokoh
|
Bukti Pendukung
|
1.
|
Arkeolog
|
Arkeolog Indonesia mendapat temuan yang mengejutkan. .
Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman
di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot)
milik Jerman dari masa Perang Dunia II.
|
2.
|
Bambang
Budi Utomo
|
Ketua Tim Penelitian Pusat
Arkeologi Nasional (Pusarnas), Bambang
Budi Utomo , pada ROL
mengatakan, peneliti sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal.
Di penelitian awal ini, mereka mengambil sejumlah sampel artefak dari dalam
bangkai kapal selam itu.
|
3.
|
Jaeger
dan Rieber
|
Selain gambar bendera Nazi, di
piring tersebut juga tertuliskan produsennya yaitu Jaeger & Co dan Rieber Mitterteich. Di bawah
gambar swastika itu tertera tahun yang diduga pembuatannya yaitu 1939 dan
1941. Dari penelusuran literatur, Jaeger
dan Rieber memang pemasok peralatan makan untuk tentara Jerman.
|
4.
|
Peneliti
|
Lambang ini ditemukan di bagian
dasar piring makan. Peneliti mengambil
sampel piring makan dan piring kecil dari ruang di dalam bangkai kapal selam
itu.
|
5.
|
Tiga tim selam
|
Ada tiga tim selam yang bergantian meneliti ke dalam kapal selam U-Boat milik Nazi Jerman di kawasan
Karimun Jawa, Indonesia.
Penerjunan tiga tim itu karena masing-masing penyelam, untuk alasan keamanan
dan kesehatan, hanya boleh sekitar 30 menit di dalam laut. Penyelam
bersangkutan baru boleh masuk meneliti lagi setelah tiga jam.
|
6.
|
Publik (masyarakat)
|
Penemuan bangkai kapal selam
U-Boat milik Nazi Jerman di kawasan Karimun Jawa cukup mengejutkan publik.
|
7.
|
Kru kapal
|
Apalagi di dalam bangkai kapal
selam itu masih terdapat artefak penting dan kerangka yang diduga kru kapal itu.
|
8.
|
Shinatria
Adhityatama
|
Shinatria
Adhityatama adalah satu arkeolog muda yang
beruntung mendapat kesempatan menyelam masuk ke dalam bangkai kapal tersebut.
|
9.
|
Tim
penyelam
|
Tim
penyelam menyusuri ruang demi ruang di
dalam kapal. Sebelumnya mereka turun dari permukaan laut menggunakan bantuan
tali yang diikatkan di kapal utama dan bangkai kapal selam.
|
B. Latar atau Tempat
Yaitu Lokasi dimana para pelaku cerita terlibat dalam sebuah kejadian.
Latar (setting) sangat berguna karena sebagai penggerak cerita.
No.
|
Latar
|
Bukti Pendukung
|
1.
|
Laut
Jawa
|
Arkeolog Indonesia mendapat temuan
yang mengejutkan. Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik
Nazi Jerman di Laut Jawa.
Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot)
milik Jerman dari masa Perang Dunia II.
|
2.
|
kawasan
utara-timur Kepulauan Karimun Jawa
|
Penemuan kapal selam Jerman ini
untuk pertama kalinya di Indonesia. Arkeolog dari sejumlah instansi melakukan
penelitian selama sepuluh hari di kawasan
utara-timur Kepulauan Karimun Jawa. Penelitian berlangsung sejak 4
November.
|
3.
|
Dalam bangkai kapal
|
Ketua Tim Penelitian Pusat
Arkeologi Nasional (Pusarnas), Bambang Budi Utomo, pada ROL mengatakan, peneliti sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal. Di
penelitian awal ini, mereka mengambil sejumlah sampel artefak dari dalam
bangkai kapal selam itu.
|
4.
|
Laboratorium Pusarnas di Pejaten,
Jakarta Selatan
|
Beberapa temuan tersebut seperti
teropong, alat selam, sol sepatu, piring, gelas. Temuan kini berada di laboratorium Pusarnas di Pejaten,
Jakarta Selatan. "Ini temuan termasuk yang paling bagus dalam
penelitian arkeologi bawah air Indonesia," kata Bambang, Senin (18/11).
|
5.
|
Ruang demi ruang di dalam kapal
|
Tim penyelam menyusuri ruang demi ruang di dalam kapal.
Sebelumnya mereka turun dari permukaan laut menggunakan bantuan tali yang
diikatkan di kapal utama dan bangkai kapal selam.
|
6.
|
Di ruang kontrol
|
Bekas torpedo yang menenggelamkan
kapal berada di ruang kontrol.
Di ruang ini juga terlihat bekas terbakar. Antara ruang torpedo, ruang kru,
dan ruang radio dihubungkan pintu lubang berdiameter sekitar satu meter.
|
7.
|
Pangkalan di
Pulau Penang Malaysia, di Jakarta, bahkan di Surabaya
|
Jerman menyiagakan armada kapal selamnya di
Asia Tenggara untuk memotong pasokan logistik dari Eropa ke Australia.
"Tapi apa sejauh itu? Kita juga mendapat data bahwa Jerman ternyata
punya 'pangkalan' di Pulau Penang
Malaysia, di Jakarta, bahkan di Surabaya," kata Bambang. |
C. Tema
Yaitu Ide cerita yang dimana tema menyangkut keseluruhan isi cerita dan
dapat diperoleh dengan membaca keseluruhan dari cerita. Tema yang diangkat
dari artikel tersebut adalah Bangkai Kapal Selam Nazi Jerman, ini didukung oleh kalimat dalam artikel yaitu “
No.
|
Bukti
pendukung
|
1.
|
Arkeolog
Indonesia mendapat temuan yang mengejutkan. Mereka berhasil menemukan bangkai
kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara,
bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman
dari masaPerangDuniaII”.
|
D. Alur
Yaitu Bagian rangkaian perjalanan cerita yang tak tampak, alur
tersembunyi dibalik jalan cerita, Jalan cerita dikuatkan dengan adanya alur.Alur yang digunakan dalam artikel ini adalah alur mundur dimana artikel
ini menceritakan tenggelamnya kapal nazi di kawasan utara-timur Kepulauan Karimun Jawa yang
tenggelam pada tahun 1944 dan 1945.
No.
|
Bukti Pendukung
|
1.
|
Selain gambar bendera Nazi, di
piring tersebut juga tertuliskan produsennya yaitu Jaeger &
Co dan Rieber Mitterteich. Di bawah gambar swastika itu tertera tahun yang
diduga pembuatannya yaitu 1939 dan
1941. Dari penelusuran literatur, Jaeger dan Rieber memang pemasok
peralatan makan untuk tentara Jerman.
|
2.
|
Data
yang diakses dari UBoat Archive dan UBoat misalnya menegaskan kapal selam U-168 tenggelam pada 1944,
sementara kapal U-183 tenggelam pada 1945. "Kapal U-168, kami
menduga ini yang kami temukan, tenggelam pada
6 Oktober 1944," kata Bambang,
|
E. Situasi
Yaitu keadaan, kondisi, atau
perasaan seseorang dalam artikel tersebut.
No.
|
Situasi
|
Bukti
pendukung
|
1.
|
Perbedaan
arus laut
|
Shinat
mengatakan, arus bawah laut relatif
tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi.
|
2.
|
Gelap
|
Shinat
harus berjuang menembus pekatnya
gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni dasar laut
lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100
persen jelas.
|
F. Deskripsi
Yaitu gambaran mengenai
sesuatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut. Paragraf
deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan
tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri
semua yang ditulis oleh penulis
CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI
1.
Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat,
keindahan alam dll
2.
)Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek
No.
|
Bukti
pendukung
|
1.
|
Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang
diduga milik Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam
tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman dari masa Perang Dunia II.
|
2.
|
Beberapa temuan tersebut seperti teropong, alat selam, sol sepatu,
piring, gelas. Temuan kini berada di laboratorium Pusarnas di
Pejaten, Jakarta Selatan.
|
3.
|
Namun dari artefak yang diambil
jadi sampel, beberapa menunjukkan ciri-ciri Nazi Jerman. Ciri itu adalah lambang burung yang sedang
mencengkeram simbol swastika khas Nazi.
|
4.
|
Lambang ini ditemukan di bagian dasar piring makan.
|
5.
|
Selain gambar bendera Nazi, di
piring tersebut juga tertuliskan
produsennya yaitu Jaeger & Co dan Rieber Mitterteich
|
6.
|
Apalagi di dalam bangkai kapal
selam itu masih terdapat artefak
penting dan kerangka yang diduga kru kapal itu.
|
7.
|
Kapal selam Jerman tersebut
tenggelam karena kena torpedo dari
armada sekutu yang sudah menunggu mereka di Laut Jawa
|
8.
|
Kepada ROL, Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang.
Sementara di permukaan ombak cukup
tinggi.
|
9.
|
Shinat mengatakan sedikitnya ada empat ruang di dalam bangkai kapal
itu. Ruang tersebut adalah ruang
torpedo, ruang kru kapal, ruang radio, dan ruang kontrol. Keadaan di
seluruh ruang porak poranda.
Benda-benda sudah tertutup lumpur
dan endapan lainnya berwarna cokelat.
|
10.
|
"Sempat kaget juga, ketika
saya ingin mengambil satu artefak, artefak itu tersangkut sesuatu. Saya paksa
sedikit, ternyata artefaknya
menempel pada tulang tangan,"
|
11.
|
Data
yang diakses dari UBoat Archive dan UBoat misalnya menegaskan kapal selam U-168 tenggelam pada 1944,
sementara kapal U-183 tenggelam
pada 1945.
|
12.
|
Dari
data misi kapal UBoat, sambung Bambang, memang tercantum armada kapal selam Jerman sempat mondar-mandir di perairan
Laut Jawa, Laut Australia, dan Samudera Hindia.
|
13.
|
Kita
juga mendapat data bahwa Jerman ternyata punya 'pangkalan' di Pulau Penang Malaysia, di Jakarta, bahkan
di Surabaya," kata Bambang.
|
G. Narasi
Yaitu secara sederhana narasi
dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu . di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Paragraf narasi adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan
serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu
terjadinya
Ciri-ciri
paragraf narasi
1. Ada tokoh, tempat, waktu, dan
suasana yang diceritakan
2. Mementingkan urutan waktu maupun
urutan peristiwa
3. Tidak hanya terdapat dalam karya
fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi
(biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)
No.
|
Bukti
pendukung
|
1.
|
Shinat
mengatakan, arus bawah laut
relatif tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi. Shinat harus
berjuang menembus pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan
penghuni dasar laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100 persen
jelas.
|
2.
|
Shinatria Adhityatama adalah satu arkeolog muda yang
beruntung mendapat kesempatan menyelam masuk ke dalam bangkai kapal tersebut.
|
H. Eksposisi
Yaitu karangan ini berisi
uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar, atau statistik.
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat
gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud
pengarang
CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSISI
1. bersifat nonfiksi/ilmiah
2. bertujuan menjelaskan/memaparkan
3. berdasarkan fakta
4. tidak bermaksud mempengaruhi
No.
|
Bukti
Pendukung
|
1.
|
Penemuan kapal selam Jerman ini
untuk pertama kalinya di Indonesia. Arkeolog
dari sejumlah instansi melakukan penelitian selama sepuluh hari di kawasan
utara-timur Kepulauan Karimun Jawa. Penelitian berlangsung sejak 4 November.
|
2.
|
Tim peneliti mengambil sejumlah
sampel artefak dari bangkai kapal
selam Jerman itu. Artefak itu seperti piring
makan dan piring kecil, cangkir, kacamata, teropong, sol sepatu, aki, alat
selam.
Saat ini artefak sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium Pusat Arkeologi
Nasional, Pejaten, Jakarta.
|
I. Argumentasi
Yaitu karangan ini bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta
sebagai bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai
penambah kebenaran opini tersebut. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan
dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca
Ciri-ciri
paragraf argumentasi
1.
bersifat
nonfiksi /ilmiah
2.
bertujuan
menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
3.
dilengkapi
bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
4.
ditutup
dengan kesimpulan
No.
|
Bukti
pendukung
|
1.
|
Ketua
Tim Penelitian Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas), Bambang Budi Utomo, pada ROL mengatakan, peneliti
sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal.
|
2.
|
Beberapa temuan tersebut seperti
teropong, alat selam, sol sepatu, piring, gelas. Temuan kini berada di
laboratorium Pusarnas di Pejaten, Jakarta Selatan. "Ini temuan termasuk
yang paling bagus dalam penelitian arkeologi bawah air Indonesia," kata Bambang, Senin (18/11).
|
3.
|
Kepada ROL, Shinat mengatakan, arus bawah laut relatif tenang.
Sementara di permukaan ombak cukup tinggi. Shinat harus berjuang menembus
pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni dasar
laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100
persen jelas.
|
4.
|
Shinat mengatakan sedikitnya ada empat ruang di
dalam bangkai kapal itu. Ruang tersebut adalah ruang torpedo, ruang kru
kapal, ruang radio, dan ruang kontrol. Keadaan di seluruh ruang porak
poranda. Benda-benda sudah tertutup lumpur dan endapan lainnya berwarna
cokelat.
|
5.
|
Tim peneliti mengambil sejumlah sampel artefak
dari bangkai kapal
selam Jerman
itu. Artefak itu seperti piring
makan dan piring kecil, cangkir, kacamata, teropong, sol sepatu, aki, alat
selam. Saat ini artefak sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium
Pusat Arkeologi Nasional, Pejaten, Jakarta.
|
6.
|
Jerman menyiagakan
armada kapal selamnya di Asia Tenggara untuk memotong pasokan logistik dari
Eropa ke Australia. "Tapi apa sejauh itu? Kita juga mendapat data bahwa
Jerman ternyata punya 'pangkalan' di Pulau Penang Malaysia, di Jakarta,
bahkan di Surabaya," kata
Bambang.
|
BAB III
PENUTUP
Simpulan:
Dalam karya ilmiah di atas
dapat disimpulkan bahwa artikel “Tenggelamnya Kapal Nazi” memiliki hasil
analisis yang mumpuni semisalnya saja dalam unsur intrinsik seperti halnya
tokoh atau subjek, latar, tema, alur, dan situasi dalam artikel tersebut banyak
sekali terdapat subjek diantaranya Arkeolog, Bambang Budi Utomo, Peneliti, Publik
(masyarakat), Shinatria
Adhityatama dan lain-lain.
Sementara dalam analisis latar terdapat tujuh latar atau
tempat dalam artikel ini yaitu Laut
Jawa, kawasan utara-timur Kepulauan
Karimun Jawa, Dalam
bangkai kapal, Laboratorium
Pusarnas di Pejaten Jakarta Selatan, Ruang demi ruang di dalam kapal, Di ruang control, dan Pangkalan di Pulau Penang Malaysia, di
Jakarta, bahkan di Surabaya
Tema atau Ide
cerita yang dimana tema menyangkut keseluruhan isi cerita bukti yang didukung adalah “Arkeolog Indonesia mendapat temuan yang mengejutkan. Mereka
berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik Nazi Jerman di Laut
Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis U-Boat (Unterseeboot)
milik Jerman dari masaPerangDuniaII”. Dalam
paragraf ini jelas sekali tema yang di angkat adalah “ditemukannya kapal nazi
yang tenggelam di laut jawa”.
Pada alur menceritakan alur
mundur dimana ia menceritakan tenggelamnya kapal nazi pada tahun 1944 dan baru
ditemukan sekarang berikut bukti pendukungnya “Data yang
diakses dari UBoat Archive dan UBoat misalnya menegaskan kapal selam U-168 tenggelam pada 1944, sementara kapal U-183 tenggelam
pada 1945. "Kapal U-168, kami menduga ini yang kami temukan, tenggelam
pada 6 Oktober 1944," kata
Bambang”, sedangkan pada analisis
situasi hanya terdapat dua yaitu perbedaan arus laut, dan gelap.
Pada analisis paragraf
deskripsi terdapat banyak bukti pendukung namun diantaranya ialah “Mereka berhasil menemukan bangkai kapal selam yang diduga milik
Nazi Jerman di Laut Jawa. Dugaan sementara, bangkai kapal selam tersebut jenis
U-Boat (Unterseeboot) milik Jerman
dari masa Perang Dunia II.”
Pada analisis paragraf narasi
diharuskan memiliki tokoh, tempat, waktu dan suasana yang diceritakan ini
terdapat pada kalimat “Shinat
mengatakan, arus bawah laut relatif
tenang. Sementara di permukaan ombak cukup tinggi. Shinat harus berjuang
menembus pekatnya gelap di dasar laut. Ia bisa melihat plankton dan penghuni
dasar laut lainnya berkeliaran di sekitar senter. Kondisi penglihatan pun tidak 100 persen jelas.”
Pada analisis paragraf
eksposisi analisis ini harus menjelaskan
dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat
gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud
pengarang bukti pendukungnya adalah “Penemuan kapal selam Jerman ini
untuk pertama kalinya di Indonesia. Arkeolog
dari sejumlah instansi melakukan penelitian selama sepuluh hari di kawasan
utara-timur Kepulauan Karimun Jawa. Penelitian berlangsung sejak 4 November” dan “Tim
peneliti mengambil sejumlah sampel artefak dari bangkai
kapal selam Jerman itu. Artefak itu seperti piring
makan dan piring kecil, cangkir, kacamata, teropong, sol sepatu, aki, alat
selam. Saat ini
artefak sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium Pusat Arkeologi Nasional,
Pejaten, Jakarta.”
Pada analisis paragraf
argumentasi juga terdapat banyak salah satu di antaranya “Ketua Tim Penelitian Pusat Arkeologi
Nasional (Pusarnas), Bambang Budi Utomo,
pada ROL mengatakan, peneliti
sudah menyelam dan masuk ke dalam bangkai kapal”.
DAFTAR PUSTAKA
http//:id.wikipedia.org/wiki/artikel
http//:id.wikipedia.org/wiki/unsur_intrinsik
http//:m.republika.co.id/tenggelamnya-kapal-nazi-jerman
http//:jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/11/jenis-jenis-paragraf/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar