INTELEGENSI
Laporan Dibuat
Untuk Memenuhi
Tugas Pada Mata
Kuliah
Belajar
Pembelajaran
KELOMPOK 5A
Hindra
setiawan 201221500181
Endang
aprilianingsih 201221500146
Siti
sofwatunida 201221500
Yeni
safitri 201221500183
FAKULTAS BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehinnga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Intelegensi” tepat pada waktunya.
Penulisan
makalah ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Belajar
dan Pembelajaran”. Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan tentang batasan
dan, beberapa pengetian mengenai pengertian intelegensi, definisi, teori
tentang intelegensi, permasalahan yang berhubungan dengan intelegensi.
Penyusun
berterima kasih kepada Ibu
Memmy Dwi Dayanti S.Sastra M.Pd selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan
arahan serta bimbingan, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu baik
langsung maupun tidak langsung dalam penulisan makalah ini.
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-mata
karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu, sangatlah
penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak
agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Jakarta,01 Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................. ii
Bab I pendahuluan................................................................................................... 1
Bab II pembahasan.................................................................................................. 3
Bab
III penutup....................................................................................................... 7
Daftar
pustaka.......................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita
bertemu dengan banyak orang-orang. Dari sekian banyak orang yang kita temui,
ada begitu banyak perbedaan antara mereka. Sebagian orang ada yang begitu mudah
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan sebagian lagi tidak atau kurang
begitu mampu dan selalu menyalahkan keadaan. Perbedaan itulah yang kita sebut
dengan kecerdasan intelegensi, intelegensi merupakan satu konsep mengenai
kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dalam kemampuan yang umum ini,
terdapat kemampuan-kemapuan yang amat spesifik, kemampuan-kemampuan yang
spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan
tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui
suatu latihan, inilah yang disebut bakat atau aptitude. Karena suatu tes
intelegensi tidak dirancang untuk menyikapi kemampuan-kemampuan khusus, maka
bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes intelegensi.
Inteligensi
merupakan kemampuan “problem solving” dalam segala situasi yang baru atau yang mengandung
masalah dan dapat juga diartikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan atau belajar dari pengalaman. Manusia hidup dan berinteraksi di
dalam lingkungannya yang kompleks, memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan demi kelestarian hidupnya. Hidupnya bukan hanya untuk
kelestarian pertumbuhan, tetapi juga untuk perkembangan pribadinya, maka dari
itu manusia harus belajar dari pengalaman.
Intelegensi
juga memiliki beberapa teori, teori ini dimaksudkan untuk memperjelas
pengertian dari intelegensi diantaranya Teori uni-factor(teori kapasitas umum),
Teori two-factor (faktor mental umum), Teori Multi-factor (Hubungan-hubungan
neural khusus), Teori Primary-Mental-Abilities (teknik-teknik statistik
khusus), dan teori sampling.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian intelegensi?
2. Apa
definisi intelegensi menurut para ahli?
3. Apa
teori-teori tentang intelegensi menurut para ahli?
4. Apa
permasalahan yang berhubungan dengan intelegensi?
C.
TUJUAN MAKALAH
1. Untuk
mengetahui dan memahami pengertian dari intelegensi.
2. Untuk
mengetahui dan memahami definisi menurut para ahli.
3. Untuk
mengetahui dan memahami teori dari intelegensi menurut para ahli.
4. Untuk
mengetahui dan memahami permasalahan
dalam intelegensi
Bab II
HAL IKHWAL INTELIGENSI KITA
1.
Pengertian
Inteligensi
Definisi inteligensi banyak dikemukakan
oleh para ahli, diantaranya ada beberapa ahli yang memaparkan definisi tentang
inteligensi antara lain:
a. Super
& Cites mengemukakan suatu definisi yang sering dipakai oleh sementara
orang sebagai berikut :
“ Intelligence has frequently been defined as
the ability to adjust to the environment or to leam from experince.”(Super
& Cites, 1962:83)
(Inteligensi
telah sering didefinisikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan atau belajar dari pengalaman).
Manusia hidup dan berinteraksi didalam
lingkungannya yang kompleks. Memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan demi kelestarian hidupnya. Hidupnya bukan hanya untuk
kelestarian pertumbuhan, tetapi juga untuk perkembangan pribadinya, maka dari
itu manusia harus belajar dari pengalaman.
b. Garret
mengemukakan definisi tersebut di atas sebagai definisi yang terlalu luas ,
umum, kurang operasional. Oleh karena itu Garret (1946) mencoba mengemukakan definisi
inteligensi yang lebih operasional sebagai berikut :
“ intelligence, includes at least the abilities
demanded in the solution of problems which require the comprehension and use of
symbols.”
(Garret,1946:372)
(Inteligensi
itu setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan
simbol-simbol). Manusia hidup dengan senantiasa menghadapi permasalahan, setiap
permasalahan harus dipecahkan agar manusia memperoleh keseimbangan dalam hidup.
Untuk diperlukan kemampuan-kemampuan pemecahannya dengan menggunakan pengertian
serta simbol-simbol.
c. Bischof
seorang psikologi Amerika (1954) mengemukakan definisi tentang inteligensi.
Apabila Garret mengemukakan definisi inteligensi dalam artian yang lebih
khusus, maka Bischof mengemukakan kedefinisi dalam artian yang lebih
luwes,namun bersifat
operasional dan fungsional bagi kehidupan manusia sehari-hari. Inteligensi
mendefinisikan sebagai berikut :
“
intelligence is the ability to slove problems of all kinds.” (Bischof,1954:1).
(inteligensi ialah kemampuan untuk
memecahkan segala jenis masalah).
d. Heidenrich
(1970) mengemukakan rumusan definisi yang berbeda namun pengertiannya sama
dengan dengan definisi yang di kemukakan oleh Bischof yaitu sebagai berikut:“intelligence refers to the ability to leam
and to untilize what has been learned in adjuting to unfamiliar situations, or
in the solving of problems.”(Heidenrich,1970:129)
(inteligensi
menyangkut kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari
dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal,atau dalam
pemecahan masalah-masalah).
Keempat definisi di atas meskipun
rumusannya berbeda-beda, namun mengandung isi dan pengertian yang sama dalam
arti tidak bertentangan. Dalam dua definisi terakhir tersirat,bahwa inteligensi
merupakan kemampuan “problem solving”
dalam segala situasi yang baru atau yang mengandung masalah. “problem solving “ dalam segala situasi
ini mencakup permasalahan pribadi,permasalahan sosial,permasalahan
akademik-kultural,serta permasalahan ekonomi keluarga.
2.
Teori-teori
tentang inteligensi
Untuk lebih memperjelas pengertian
intelegensi,berikut ini dikemukakan beberapa teori tentang inteligensi.
a. Teori
Uni-Factor
Pada tahun 1911, Wilhelm Stem
memperkenalkan suatu teori tentang inteligensi yang disebut “ uni factor theory”. Teori ini dikenal
pula sebagai teori kapasitas umum. Menurut teori ini,inteligensi merupakan
kapasitas atau kemampuan umum. Reaksi atau tindakan seseorang dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau memecahkan sesuatu masalah adalah
bersifat umum pula . Kapasitas umum itu timbul akibat pertumbuhan fisiologis
ataupun akibat belajar. Kapasitas umum (gene,ral
capacity) yang ditimbulkan itu lazim dikemukakan dengan kode g.
b. Teori
Two-Factors
Pada tahun 1904 yaitu sebelum Stem,
seorang ahli matematika bernama Charles Spearman, mengajukan sebuah teori
tentang inteligensi. Teori Spearman itu terkenal dengan sebutan “Two Kinds of Factors Theory”.
Spearman mengembangkan teori inteligensi
berdasarkan suatu facktor mental umum yang diberi kode “g”serta faktor-faktor spesifik
yang diberi tanda “s”. Faktor“g” mewakili kekuatan mental umum yang berfungsi
dalam setiap tingkah laku mental umum yang berfungsi dalam setiap tingkah laku
mental individu, sedangkan faktor-faktor “s” menentukan tindakan-tindakan
mental untuk mengatasi permasalahan.
c. Teori
Multi-Factors
Teori
inteligensi multi faktor dikembangkan oleh E.L.Thomdike. Teori ini
tidak
berhubungan dengan konsep general ability
atau faktor “g”. Menurut teori ini, inteligensi terdiri dari bentuk
hubungan-hubungan neural antara stimulus dan respon. Hubungan-hubungan neural
khusus inilah yang mengarahkan tingkah laku individu.
d.
Teori Primary-Mental-Abilities
LL.Thurstone telah berusaha menjelaskan
tentang organisasi inteligensi yang
abstrak,
ia dengan menggunakan tes-tes mental serta teknik-teknik statistik khusus
membagi inteligensi menjadi tujuh kemampuan primer, yaitu :
1) Kemampuan
numerikal/matematis.
2) Kemampuan
verbal, atau berbahasa.
3) Kemampuan
abstraksi berupa visualisasi atau berpikir.
4) Kemampuan
menghubungkan kata-kata.
5) Kemampuan
membuat keputusan, baik induktif maupun deduktif.
6) Kemampuan
mengenal atau memahami.
7) Kemampuan
mengingat.
e. Teori
Sampling
Untuk
menjelaskan tentang inteligensi, Godfrey H.Thomson pada tahun 1916 mengajukan
sebuah teorinya yang disebut teori sampling. Teori ini kemudian disempurnakan
lagi pada tahun 1935 dan 1948. Menurut teori ini,inteligensi merupakan berbagai
kemampuan sampel. Dunia berisikan berbagai bidang pengalaman. Berbagai bidang
pengalaman itu terkuasai oleh pikiran manusia tetapi tidak semuanya.
Masing-masing bidang hanya terkuasai
sebagian-sebagian saja dan ini mencerminkan kemampuan mental manusia. Inteligensi
berupa berbagai kemampuan yang overlapping.
Inteligensi beroprasi dengan terbatas pada sampel dari berbagai kemampuan atau
penglaman dunia nyata.
3.
Beberapa
Masalah yang Berhubungan dengan Inteligensi
a. Bagaimana
inteligensi itu diukur?
b. Apakah
orang-orang dalam berbagai kelas sosial atau kelompok jabatan menunjukkan
tingkatan-tingkatan inteligensi yang berbeda?
c. Apakah
tingkatan-tingkat inteligensi anak-anak berhubungan dengan tingkatan-tingkatan
inteligensi orang tua mereka?
d. Seberapa
jauh pendidikan dapat meningkatkan inteligensi?
e. Adakah
klasifikasi tingkatan kapasitas intelektual dan apakah yang menjadi ketentuan
inteligensi normal?
f. Seberapa
jauh hereditas dapat menentukan batas-batas inteligensi seseorang?
g. Apakah
kondisi tubuh yang jelek menghasilkan mental yang jelek pula?
h. Apakah
penyakit yang diderita seseorang menghambat perkembangan mentalnya?
i.
Apakah inteligensi
wanita itu lebih rendah,lebih tinggi, ataukah sama dengan inteligensi kaum
pria?
j.
Apakah perbedaan ras
dan kebangsaan menentukan perbedaan inteligensi?
k. Mengapa
ilmu pengetahuan belum dapat menjelaskan secara tegas mengenai pewarisan
inteligensi?
l.
Berdasarkan
inteligensi, apakah yang menentukan pilihan antara bayi A anak wanita pekerja
harian dan bayi B anak wanita pengarang dan seorang dokter?
m. Hal-ikhwal
lain mengenai intelegensi
Bab III
Penutup
Simpulan :
Dari isi makalah ini dapat disimpulkan bahwa
pengertian intelegensi adalah satu konsep mengenai kemampuan umum individu
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedngkan menurut para ahli
seperti Super & Cites mengemukakan definisi dari intelegensi adalah sebagai
kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman.
Dari uraian
makalah ini kami juga dapat mengetahui bahwa intelegensi juga memiliki beberapa
teori diantaranya Teori uni-factor(teori kapasitas umum), Teori two-factor
(faktor mental umum), Teori Multi-factor (Hubungan-hubungan neural khusus),
Teori Primary-Mental-Abilities (teknik-teknik statistik khusus), dan teori
sampling. Juga dapat mengetahui beberapa permasalahan yang berhubungan dengan
intelegensi yaitu:
a. Bagaimana
inteligensi itu diukur?
b. Apakah
orang-orang dalam berbagai kelas sosial atau kelompok jabatan menunjukkan
tingkatan-tingkatan inteligensi yang berbeda?
c. Apakah
tingkatan-tingkat inteligensi anak-anak berhubungan dengan tingkatan-tingkatan
inteligensi orang tua mereka?
d. Seberapa
jauh pendidikan dapat meningkatkan inteligensi?
e. Adakah
klasifikasi tingkatan kapasitas intelektual dan apakah yang menjadi ketentuan
inteligensi normal?
f. Seberapa
jauh hereditas dapat menentukan batas-batas inteligensi seseorang?
g. Apakah
kondisi tubuh yang jelek menghasilkan mental yang jelek pula?
h. Apakah
penyakit yang diderita seseorang menghambat perkembangan mentalnya?
i. Apakah
inteligensi wanita itu lebih rendah,lebih tinggi, ataukah sama dengan
inteligensi kaum pria?
j. Apakah
perbedaan ras dan kebangsaan menentukan perbedaan inteligensi?
k. Mengapa
ilmu pengetahuan belum dapat menjelaskan secara tegas mengenai pewarisan
inteligensi?
l. Berdasarkan
inteligensi, apakah yang menentukan pilihan antara bayi A anak wanita pekerja
harian dan bayi B anak wanita pengarang dan seorang dokter?
m. Hal-ikhwal
lain mengenai intelegensi
Daftar Pustaka
·
Soemanto Wasty, Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar